Biografi Muhammad ibn Hazm
Muhammad ibn Hazm (W.117 H)
Nama
lengkap : Abu Bakar
ibn Muhammad ibn Amr ibn Hazm al-Anshari al-Khazraji al-Najjari al-Madani
al-Qadhi.
Tanggal
Lahir: Tahun
lahirnya tidak diketahui[1]
Tempat
Lahir : Madinah
Tahun
Meninggal : Dan
tahun meninggalnya, menurut al-Haitsam ibn Adi, Abu Musa dan ibn Bakir adalah
tahun 117 H, dan pendapat ini dipegang oleh Ajjaj al-Khathib, sementara itu,
al-Waqidi dan ibn al-Madini berpendapat bahwa ibn Hazm meninggal pada tahun 120
H, dan pendapat ini diikuti oleh Hasbi ash-Shidieqy.
Kesaksian
Ulama tentang Ibn Hazm
Ibn Hazm adalah seorang ulama besar dalam bidang hadits dan
dia juga terkenal ahli dalam bidang fiqh pada masanya. Guru bagi beberapa imam
besar yang terkenal dalam sejarah hadis dan fiqih diantara para muridnya ialah
Al-Auza’I, Malik, Al-Laits , Ibnu Ishaq dll.[2]
Imam Malik ibn Anas mengatakan, “saya tidak melihat seorang ulama seperti Abu
Bakar ibn Hazm, yaitu seorang sangat mulia muru’ah-nya dan sempurna sifanya.
Dia memerintah di Madinah dan menjadi hakim (qadhi) tidak ada dikalangan kami
di Madinah yang menguasai ilmu al-Qadha’ (mengenai peradilan) seperti yang
dimiliki oleh ibn Hazm, ibn Ma’in dan kharrasy mengatakan bahwa ibn Hazm adalah
seorang yang tsiqat ; dan ibn Hibban memasukkan ibn Hazm ke dalam kelompok
tsiqat.[3]
Perintah
Khalifah untuk Mengumpulkan Hadis
Untuk menghasilkan maksud mulia itu, pada tahun 100 H
khalifah Umar ibn abd al-Aziz meminta Gubernur Madinah, Abu Bakr ibn Muhammad
ibn Amer ibn Hazm (120 H) untuk menuliskan hadits-hadits Nabi SAW yang ada pada
‘Umrah binti Abd al-Rahman (W.98 H serta al-Qasim makcik dari ibn Hazm sendiri,
pernah tinggal bersama Aisyah dan dia adalah yang paling terpecaya dari
kalangan Tabi’in dalam hal hadits Aisyah.[4]
Abu
Bakr ibn Muhammad ibn Hazm (Arabic: أبو بكر بن محمد بن حزم)
(died 120 H/737 M) was an 8th-century Sunni Islamic scholar based in Madinah. He is among
those who compiled hadiths at Umar II’s behest.Umar
asked him to write down all the hadiths he could learn in Madinah from 'Amra
bint 'Abd al-Rahman, who was at the time the most respected scholar of hadiths
narrated by Aisha.[5]
Guru-Guru
Beliau
1. Ayahnya
sendiri
2. Abdullah
ibn Zaid ibn Abd Rabbah Al-Anshari
3. Amrah
Binti Abdurahman (bibinya)
4. Abu
Hayyah Al-Badari
5. Khaldiah
Binti Anas
6. Ubadah
ibn Tamim
7. Salman
Al-Agari
8. Abdullah
ibn Qais ibn Mahramah
9. Abdullah
ibn Umar ibn Ustman
10. Amar
ibn Salim Al-Zarqa
11. Umar
ibn Abd Aziz
12. Abu
Salamah ibn Abdurahman.
Murid-murid
yang meriwayatkan hadis darinya
1. Abdullah
(anaknya)
2. Muhammad
ibn Ammarah ibn Muhammad ibn Hazm
3. Amr
ibn Dinar
4. Al-Zuhri
5. Yahya
ibn Said Al-Anshari
6. Al-Walid
ibn Abu Hisyam
7. Yazid
ibn Al-hadi
8. Abdullah
ibn Abdurrahman
9. Abdurrahman
ibn Abdullah Al-Mas’udi
10. Aflah
ibn Humaid
11. U
baiy ibn Abbas
12. Abu
Hisain
13. Sa’id
ibn Abu Hilal.[6]
Wafatnya
Dan tahun meninggalnya, menurut al-Haitsam ibn Adi, Abu Musa dan ibn Bakir adalah tahun 117 H, dan pendapat ini dipegang oleh Ajjaj al-Khathib, sementara itu, al-Waqidi dan ibn al-Madini berpendapat bahwa ibn Hazm meninggal pada tahun 120 H, dan pendapat ini diikuti oleh Hasbi ash-Shidieqy.[7]
[1]
Para ahli sejarah banyak berbeda pendapat tentang tahun kelahiran dan tahun
wafatnya ini. Tahun kelahirannya ada yang menyebut tahun 51 H, 56 H dan 58 H.
begitu juga tentang kematiannya, ada yang berpendapat tahun 123 H dan tahun 124
H. Lihat Mushthafa Al-A’zhami, h. 85
[2]
Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, PT.
Pustaka Riski Putra, semarang, 2009, h. 311
[3]
Sohari Sahrani, Ulumul Hadis, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, h. 232-233
[4]
Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, PT.
Bulan Bintang, Yogyakarta, 1953, h. 79
[5] Siddiqi,
Muhammad (1993). Hadith Literature. Oxford: The Islamic Texts Society.
p. 6.
[6]
Munzier Suparta, Ilmu Hadis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,
h. 225-226
[7]
Sohari Sahrani, Ulumul Hadis, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, h. 232
Posting Komentar untuk "Biografi Muhammad ibn Hazm"