BIOGRAFI SUNAN ABU DAWUD
BIOGRAFI SUNAN ABU DAWUD
Nama dan Silsilah Beliau
Imam Abu Dawud Sulaiman ibn Ash`ath ibn Ishaq Bashir ibn Shaddad
ibn `Umar `Imran al-Azdi Sajastani. Bapak beliau yaitu Al Asy'ats bin Ishaq
adalah seorang perawi hadits yang meriwayatkan hadits dari Hamad bin Zaid, dan
demikian juga saudaranya Muhammad bin Al Asy`ats termasuk seorang yang menekuni
dan menuntut hadits dan ilmu-ilmunya juga merupakan teman perjalanan beliau
dalam menuntut hadits dari para ulama ahli hadits.[1]
Tahun dan Tempat Lahir Beliau
Tidak ada ulama yang menyebutkan tanggal dan bulan kelahiran beliau, kebanyakan refrensi
menyebutkan tahun kelahirannya. Beliau dilahirkan pada tahun 202 H. disandarkan kepada keterangan dari murid beliau, Abu Ubaid Al Ajuri ketika beliau wafat, dia berkata: aku mendengar Abu Daud berkata : ?“Aku dilahirkan pada tahun 202 Hijriah”
Imam Abu Dawud dilahirkan di Sajistan, sebuah kota yg terkenal di
Khurasan pada tahun 202H.Beliau termasuk bangsa arab, Azd. Walaupun beliau
dilahirkan di Sajistan tapi beliau menghabiskan waktunya yg paling berkesan di
Basrah yg pada saat itu merupakan pusat ilmu islam. Imam Abu Dawud juga
mengembara mengumpulkan hadits. Beliau sering berkunjung ke Baghdad. Beliau
juga pergi ke Hijaz, Mesir, al-Jazirah, Naisabur, Syria dan Isfahan.[2]
Rihlah Beliau
Iman Abu Daud adalah salah satu Iman yang sering berkeliling mencari hadits
ke negri-negri Islam yang ditempati para Kibarul Muhadditsin, beliau mencontoh
para syaikhnya terdahulu dalam rangka menuntut ilmu dan mengejar hadits yang
tersebar di berbagai daerah yang berada di dada orang-orang tsiqat dan Amanah.
Dengan motivasi dan semangat yang tinggi serta kecintaan beliau sejak kecil
terhadap ilmu-ilmu hadits, maka beliau mengadakan perjalanan (Rihlah) dalam
mencari ilmu sebelum genap berusia 18 tahun.
Adapun negri-negri islam
yang beliau kunjungi adalah:
- Iraq; Baghdad merupakan daerah islam yang pertama kali beliau masuki,
yaitu pada tahun 220 hijriah
- Kufah; beliau kunjungi pada tahun 221 hijriah.
- Bashrah; beliau tinggal disana dan banyak mendengar hadits di sana,
kemudian keluar dari sana dan kembali lagi setelah itu.
- Syam; Damsyiq, Himsh dan Halb.
- AL Jazirah; masuk ke daerah Haran, dan mendengar hadits dari
penduduknya.
- Hijaz; mendengar hadits dari penduduk Makkah, kemungkinan besar saat
itu perjalanan beliau ketika hendak menunaikan ibadah haji.
- Mesir
- Khurasan; Naisabur dan Harrah, dan mendengar hadits dari penduduk
Baghlan.
- Ar Ray
- Sijistan; tempat tinggal asal beliau, kelaur dari sana kemudian
kembali lagi, kemudian keluar menuju ke Bashrah.[3]
Guru-guru Beliau
Di antara guru beliau yang terdapat di dalam sunannya adalah:
- Ahmad bin
Muhammmad bin Hanbal as Syaibani al Bagdadi
- Yahya bin Ma’in Abu
Zakariya
- Ishaq binIbrahin
bin Rahuyah abu ya’qub al Hanzhali
- Utsman bin
Muhammad bin abi Syaibah abu al Hasan al Abasi al Kufi.
- Muslim bin Ibrahim
al Azdi
- Abdullah bin
Maslamah bin Qa’nab al Qa’nabi al Harits al Madani
- Musaddad bin
Musarhad bin Musarbal
- Musa bin Ismail at Tamimi.
- Muhammad bin Basar.
- Zuhair bin Harbi (Abu Khaitsamah)
- Umar bin Khaththab as Sijistani.
- Ali bin Al Madini
- Ash Shalih abu sarri (Hannad bin sarri).
- Qutaibah bin Sa’id bin Jamil al Baghlani
- Muhammad bin Yahya Adz Dzuhli
Dan masih banyak yang
lainnya .
Murid-murid beliau
Diantara murid-murid beliau, antara lain:
- Imam Abu ‘Isa at Tirmidzi
- Imam Nasa’i
- Abu Ubaid Al Ajuri
- Abu Thayyib Ahmad
bin Ibrahim Al Baghdadi (Perawi sunan Abi Daud dari beliau).
- Abu ‘Amru Ahmad bin Ali Al Bashri (perawi kitab sunan dari beliau).
- Abu Bakar Ahmad bin Muhammad Al Khallal Al Faqih.
- Isma’il bin Muhammad Ash Shafar.
- Abu Bakr bin Abi Daud (anak beliau).
- Zakaria bin Yahya As Saaji.
- Abu Bakar bin Abi Dunya.
- Ahmad bin Sulaiman An Najjar (perawi kitab Nasikh wal Mansukh dari
beliau).
- Ali bin Hasan bin Al ‘Abd Al Anshari (perawi sunsn dari beliau).
- Muhammad bin Bakr bin Daasah At Tammaar (perawi sunan dari beliau).
- Abu ‘Ali Muhammad bin Ahmad Al Lu’lu’i (perawi sunan dari beliau).
- Muhammad bin Ahmad bin Ya’qub Al Matutsi Al Bashri (perawi kitab Al
Qadar dari beliau).[4]
Karya-karya Beliau
Adapun hasil karya
beliau yang sampai kepada kita adalah:
- As Sunan
- Al marasil
- Al Masa’il
- Ijabaatuhu ‘an su’alaati Abi ‘Ubaid al Ajuri
- Risalatuhu ila ahli Makkah
- Tasmiyyatu al Ikhwah alladziina rowaa ‘anhum al hadits
- Kitab az zuhd
Adapun kitab beliau yang
hilang dari peredaran adalah:
- Ar Radd ‘ala ahli al qadar
- An Nasikh wal Mansukh
- At Tafarrud
- Fadla’ilu al anshar
- Musnad Hadits Malik
- Dala’ilu an nubuwwah
- Ad du’aa’
- Ibtidaa’u al wahyi
- Akhbaru al Khawarij
- Ma’rifatu al awqaat[5]
Wafatnya beliau
Abu ‘Ubaid al Ajuri menuturkan; ‘Imam abu daud meninggal pada hari jum’at
tanggal 16 bulan syawal tahun 275 hijriah, berumur 73 tahun. Beliau meninggal
di Basrah. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya dan meridhai beliau[6].
[1] Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, Dar Al-Akidah,
Kairo, 2005. hlm530
[2] Badri Khaeruman, Ulum Al-Hadist (CV. PUSTAKA SETIA, Bandung 2010) hlm59-60
[3] M. Abdurahman, Studi Kitab Hadis (Teras, Yogyakarta 2003) hlm 86-91
[4] Subhi, As-Shalih.Membahas Ilmu-Ilmu Hadits,
(Jakarta: Pustaka Firdaus,2007).hlm 96
[5] Sa’dullah assa’id, Hadis-hadis sekte, (PT. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta 1996) hlm 91
[6] Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, Dar Al-Akidah,
Kairo, 2005. hlm540
Posting Komentar untuk " BIOGRAFI SUNAN ABU DAWUD "