Biografi Imam Baihaqi
Di antara karya-karya IMAM Baihaqi, Kitab as-Sunnan al-Kubra, menjadi karya paling terkenal. Buku ini pernah mendapat penghargaan tertinggi. Dari pernyataan as-Subki, ahli fiqih usul fiqih serta hadist, tidak ada yang lebih baik dari kitab ini, baik dalam penyesuaian susunannya maupun mutunya.
Dalam
karya tersebut ada catatan-catatan yang selalu ditambahkan mengenai mengenai
nilai-nilai atau hal lainnya. Seperti hadist-hadist dan para ahli hadist.
Selain itu, setiap jilid cetakan Hyderabat itu memuat indeks yang berharga
mengenai tokoh-tokoh dari tiga generasi pertama ahli-ahli hadist yang dijumpai
dengan disertai petunjuk periwayatannya.
Itulah
di antara sumbangsih dan peninggalan berharga dari Imam Baihaqi. Dia mewariskan
ilmu-ilmunya untuk dinamakan di dada para muridnya. Di samping telah pula
mengabadikannya ke dalam berbagai bentuk karya tulis yang hingga sekarang pun
tidak usai-usai dikaji orang.[1]
Imam
al-Baihaqi banyak menulis karya-karya dalam bidang Hadist, Fiqih, dan ‘aqaid
Kitab
ini merupakan karyanya yang paling penting. Dalam kitab tersebut, al-Baihaqi
mengumpulkan sabda, perbuatannya Nabi saw, Hadist manquf al-Shahabi, dan hadist
mursal at-Tabi’i kitab ini di susun berdasarkan bab-bab yang fiqih. Kitab ini
telah di ringkas (ikhtisar) oleh tiga orang yaitu, Ibrahim ibn Ali (w. 744 H)
dalam lima jilid, ad-Dahabi (w. 748H) dan abd al_Wahhab Ibn Ahmad asy-Sya’rani
(w. 974).
Kitab al-sunan al-Shaghir atau al-sunan al-Shughra, al-mukhtashar fi al-Furu’, riwayat Abi al-Qasim Zahir ibn Thahir al-Syahami ini oleh al-Baihaqi diperuntukkan bagi orang-orang yang telah benar aqidahnya.
Dalam muqaddimah kitabnya, al-Baihaqi menyatakan bahwa kitabnya
tersebut memuat tentang berbagai hal yang harus dilalui oleh mereka yang telah
lurus aqidahnya, yaitu membuat tentang ibadah, mu’amalah,
munakahat,hudud,siyar,hukumat. Kitab ini juga dimaksudkan oleh baihaqi sebagai
bayan secara ringkas terhadap madzab ahl al-sunah wa al-jama’ahdalam
mengamalkan syari’ah.
Al-Sunan al-Shaghir bukanlah ringkasan dari kitab al-Sunan al-Kubra. Tidak semua hadist yang ada dalam kitab al-Sunan al-Shaghir terdapat dalam kitab al-Sunan al-Kubra, begitu juga sebaliknya.
Al-Sunan
al-Kubra disusun oeh imam al-Baihaqi dalam rangka membela fiqih Imam Syafi’i
dan memperkokoh pendapatnya dengan mengemukakan hadist dan syawahid yang banyak
jumlahnya dan memenuhi isi kitab al-Kubra. Sedangkan Sunan al-Shaghir disusun
untuk memenuhi kebutuhan untuk orang yang mencari ilmu dan sebagai tuntutan
dalam beramal untuk orang yang telah lurus aqidahnya.[2]
Sistematika Penulisan Kitab al-Sunan
al-Shaghir
Al-Sunan al-Shaghir memuat hadist-hadist Nabi Saw yang lengkap sanadnya, yaitu dari mulai gurunya al-Baihaqi juga menukilkan hadist secara mu’allaq, yaitu hanya mengemukakan rawi tingkat sahabat saja lalu diikuti dengan matanya.
Didalamnya juga terdapat hadist mursal al-Shahabi dan al_mauqub al-Tabi’i, terkadang juga pembahasan awalnya diawal dengan menyertakan ayat al-Quran, bahkan terdapat juga perkataan ulama, seperti imam al-Syafi’i, yang di tulis didalamnya.
Sehingganya karenanya kitab ini tidak murni merupakan kitab hadist, tetapi merupakan perpaduan antara kitab fiqih dengan kitab hadist. Dikatakan kitab fiqih karena bahasanya berdasarkan pada bab-bab fiqih yang juga menyertakan pendapat para sahabat, tabi’in, dan para ulam lainnys. Dan dikatakan sebagai kitab hadist, karena memang dalam halama-halaman pembahasannya telah dominan memuat hadist yang disertakan dengan sanad dari al-Baihaqi dibandingkan pendapat-pendapat yang lain.[3]
Rangkaian sanad yang terdapat dalam al-Sunan al-Shaghir berkisar antara 7 rawi sampai 9 rawi. Beberapa hadist yang terdapat dalam kitab al-Sunan al-shaghirterkadang dijelaskan kualitasnya oleh Imam al-Baihaqiharus diteliti lagi kualitasnya. Oleh Abdullah Umar al-Hasanain, setiap item tidak membedakan baik itu hadist ataupun non hadist diberi nomer urut. Penomerannya dimulai dari ni.1 s.d 4887. Dan non hadist yang terdapat dalam kitab tersebut disestemasi sesuai dengan bab-bab fiqih dan dibagi menjadi 28 kitab.
Tetapi, ada perbedaan sedikit dengan kitab al-Sunan al-Shaghir yang ditahqiq oleh, Abd al-Salam Abd al-Syafi dan ditakhrij oleh Ahmad Qibbani, (cetakan Beirut: Dar al-Kutub al_’ilmiyyah: tahun cet.pertama thn. 1412 H-1992 M).[4] (kitab yang sedang penulis bahas) ini. Yaitu, dalam cetakan tersebut dituliskan juz-juznya, sedangkan pada cetakan Beirut: Daral-Fikr tidak ada. Cetakan jilid pertama terdapat 10 juz, dan jilid kedua terdapat 8 juz, yang terdiri dari 28 kitab, 692 bab, didalamnya terdapat 2005 hadist yang mempunyai sanad lengkap dan a;-aqwal (pendapat-pendapat para ulama) juga beberapa hadist-hadist yang tidak lengkap sanadnya. Sehingga bila digabungkan semuanya menjadi 4883 campuran hadist dan non hadist. Penomeran hadist atau non hadist semuanya dimulai dari no,1 s/d 4883.
Setelah
Imam al-Baihaqi menguasai hadis secara mendalam, ia pun mulai mengumpulkan dan
menuliskannya, sehingga banyak karya yang dihasilkannya, di antaranya:
a. At- Sunan al-Kubra
b. Marifat at-Sunan wa al-Asar
c. Al-Mabsut
d. Al-Asma wa as_sifah
e. Al-I’tiqad
f.
Dalail an-Nubuwwah wa Ma’rifat Ahwal Sahib at-Syari’ah
g. Syu’ab al-Iman
h. Manaqib at-Syafi’i
i.
Ad-Da’wah al-Kabir, dan
j. Takhrij Ahadis al-Umm.
Dalam hadist at-Sunan at-Sagir, baik hadis maupun nonhadis, disusun secara sistematis berdasarkan bab-bab fiqih yang dibagi menjadi 28 bagian. Untuk menyebut sebuah tema, al-
Baihaqi menggunakan istilah kitab (bab). Berikut ini kitab-kitab yang
tercantum di dalam Sunan al-Baihaqi.
[1] Kitab tentang taharah
[2] Kitab tentang salat
[3] Kitab tentang fadilah membaca Al-Qur’an
[4] Kitab tentang jenazah
[5] Kitab tentang zakat
[6] Kitab tentang puasa
[7] Kitab tentang haji
[8] Kitab tentang jual beli
[9] Kitab tentang kewarisan (faraid)
[10] Kitab tentang pernikahan
[11] Kitab tentang khulu’
(gugat cerai dari istri)
[12] Kitab tentang talak
[13] Kitab tentang ila’
(sumpah)
[14] Kitab tentang wafaqat (membuat kesepakatan)
[15] Kitab tentang sewa-menyewa
[16] Kitab tentang diat
(denda)
[17] Kitab tentang menupas pemberontak
[18] Kitab tentang murtad
[19] Kitab tentang hudud
[20] Kitab tentang minuman
[21] Kitab tentang minuman
[22] Kitab tentang siyar
(kisah hidup rasulullah Saw)
[23] Kitab tentang berburu dan menyembelih hewan buruan
[24] Kitab tentang sumpah dan nazar
[25] Kitab tentang adab hakim
[26] Kitab tentang persaksian
[27] Kitab tentang dakwaan dan bukti
[28] Kitab tentang pemerdekaan budak
[29] kitab tentang makatib (hal-hal terkait dengan tata administrasi).
Dalam edisi cetakan Dar al-Fikr, Beirut tahun 1414 H, kitab ini dicetak dalam dua jilid. Jilid pertama meliputi biografi Imam al-Baihaqi yang ditulis oleh muhaqqiq kitab: Abullah Umar al-Hasanain, dan 10 kitab pertama, mulai dari muqaddimah sampai al-Faraid. Sedangkan jilid kedua diawali dari kitab al-Nikah dan diakhiri dengan kitab al-Makatib.
Imam Baihaqi juga mengumpulkan hadist-hadist dari beragam sumber terpercaya. Pemimpin Islam memintanya pindah dari Nihiya ke Naisabor untuk tujuan mendengarkan penjelasannya langsung dan mengadakan bedah buku. Maka di tahun 441, para pemimpin Islam itu membentuk sebuah majelis guna mendengarkan penjelasan mengenai buku ‘Al Ma’rifa. Banyak imam terkemuka turut hadir.[5]
Ulama syafi’i dan Kitab-kitabnya dari Abad ke Abad, KH Siradjuddin
Abbas, Pustaka Tarbiyah, 1975.
Al-Sunan al-Shaghir, Imam Baihaqi(Beirut: Dar al-KUTUB AL-Ilmiyyah cet.
Pertama, thn, 1412-1992 M).
Al-Sunan al-Kubra, Imam al-Baihaqi (Beirut: Dar-alFikr thn. 1425-1426
H-2005 M).
Agung Damarta Kitab al-Sunan al-Shaghir, dalam buku STUDI KITAB HADIST
yang ditulis oleh Dosen-dosen Tafsir Hadist Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta.
Dzulmani, mengenal kitab-kitab Hadist, Yogyakarta, 2008.
[1] Ulama syafi’i dan Kitab-kitabnya dari Abad ke Abad, KH Siradjuddin
Abbas, Pustaka Tarbiyah, 1975.
[2]Al-Sunan al-Shaghir, Imam Baihaqi(Beirut: Dar al-KUTUB AL-Ilmiyyah cet.
Pertama, thn, 1412-1992 M).
[3] Al-Sunan al-Kubra, Imam al-Baihaqi (Beirut: Dar-alFikr thn. 1425-1426 H-2005 M).
[4] Agung Damarta Kitab al-Sunan al-Shaghir, dalam buku STUDI KITAB HADIST yang ditulis oleh Dosen-dosen Tafsir Hadist Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta.
[5] Dzulmani, mengenal kitab-kitab Hadist, Yogyakarta, 2008.
Posting Komentar untuk "Biografi Imam Baihaqi"